Hari Minggu Pagi, bagi sebagian orang menjadi waktu di mana ia bersantai dan menikmati libur akhir pekan, namun tidak dengan pegiat sosial. Pukul enam pagi Mba Wik mulai menyusuri Kota Semarang, tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Lama, dan Jalan Indraprasta. Ia membawa 15 paket RASFA. Mba Wik langsung membagikannya bila menemui orang yang membutuhkan.
Kali ini targetnya adalah para tukang becak dan pemulung. Ia bercerita, di era modern ini, tukang becak pastilah akan tergerus dengan keberadaan ojek online yang mulai menjamur. Tentunya itu sangat mempegaruhi penghasilannya setiap hari.
Di usia yang sudah renta, para bapak tukang becak masih bersemangat untuk mencari rizki. Melawan terik matahari, meski kini sudah mulai jarang yang menggunakan jasanya sebagai alat transportasi.
Saat Mbak Wik membagi RASFA, ia sangat senang sekali. Melihat senyum bahagia dan ucapan terima kasih dari para penerima RASFA. “Saya senang meski baru bisa membagi RASFA, setidaknya ini awal yang bisa saya lakukan untuk dikemudian hari agar bisa menjadi donatur RASFA,” ujarnya.